Abstrak :

Meningkatnya jumlah Perusahaan Manufaktur (Sektor Makanan dan Minuman) di Indonesia, mendorong manajemen untuk memaksimalkan kinerja keuangan perusahaannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis korelasi antara Current Ratio, Total Assets Tumover, dan Debt to Equity Ratio terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan Manufaktur (Sektor Makanan dan Minuman) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2019-2022.

Data sekunder diperoleh dari www.idx.co.id dan situs resmi Stockbit https://stockbit.com untuk memperoleh data mengenai laporan keuangan yang telah dipublikasikan . Terdapat Sebanyak 84 perusahaan perdagangan subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2019-2022. sebagai populasi, dengan menggunakan teknik purposive sampling, hanya terdapat 24 perusahaan yang memenuhi kriteria sampel penelitian. Data diolah menggunakan metode kuantitatif dengan perangkat lunak eviews 12.0, diuji serta dianalisis dengan regresi data panel dan uji hipotesis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial dan simultan variabel current ratio dan debt to equity ratio tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba, namun total assets turnover berpengaruh dan signifikan terhadap pertumbuhan laba. Berdasarkan uji koefisien determinasi, memberikan pengaruh sebesar 9% dan sebesar 91% karena karena faktor-faktor lain yang tidak dianalisis dalam penelitian ini. Novelti dari penelitian ini adalah pembaharuan pada periode penelitian menjadi 2019-2022. Implikasi pada penelitian ini adalah manajemen Perusahaan dapat menggunakan Current Ratio, Total Assets Tumover, dan Debt to Equity Ratio untuk menjaga stabilitas kinerja keuangan perusahaan.

Kata Kunci : Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Pertumbuhan Laba, dan Total Assets Tumove