Pembimbing : Hari Priyandono
Abstrak
Perusahaan importir melakukan kegiatan mengimpor barang sebagai operasional utamanya. Perusahaan importir merupakan badan usaha yang terdaftar sebagai Wajib Pajak Dalam Negeri yang harus membayar pajaknya kepada negara setiap tahunnya berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Pajak yang dibayarkan pada tahun berjalan apabila kurang dari yang seharusnya menimbulkan pajak terutang yang harus dilunasi pada periode mendatang. Dalam menentukan besarnya pajak terutang ini terjadi perbedaan dikarenakan penilaian laba menurut akuntansi secara umum maupun secara perpajakan. Besaran laba yang berbeda ini dipengaruhi berbagai hal, dua diantaranya adalah pelaporan kerugian selisih kurs dan biaya yang tidak dapat dibebankan (non-deductible expenses) yang dijadikan variabel independen dalam penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa pengaruh pelaporan kerugian selisih kurs dan non-deductible expenses terhadap pajak terutang pada perusahaan-perusahaan importir yang telah terdaftar sebagai Wajib Pajak Dalam Negeri. Dalam penelitian ini ditetapkan sampel berjumlah 10 perusahaan. Dari uji hipotesis didapat nilai F hitung yaitu 51,672 lebih besar dari nilai F tabel yaitu 3,355 sehingga disimpulkan bahwa pelaporan kerugian selisih kurs dan non-deductible expenses berpengaruh signifikan terhadap pajak terutang. Ruang lingkup penelitian ini masih sempit dikarenakan variabel yang diteliti masih dapat diperluas dan data dikumpulkan secara sekunder. Oleh karena itu, penelitian selanjutnya diharapkan untuk menambah variabel lainnya serta dilakukan pengambilan data secara primer.

Kata Kunci : Selisih kurs, Pengeluaran Yang Tidak Dapat Dibiayakan (Non-Deductible Expenses), Pajak Terutang